BAB
II
PENGANTAR
BISNIS
2.1. Pengertian
Bisnis
‘bisnis’ berasal
dari kata dalam bahasa inggris ‘business’, yang berasal dari kata ‘busy’ , yang
berarti sibuk. jadi bila melihat pola bahasanya, kata ‘business’ bisa diartikan
sebagai kesibukan. pengertian tersebut mungkin tidak tepat bila digunakan
sekarang ini karena kata ‘bisnis’ diasosiasikan sebagai suatu aktivitas
ekonomi.
Jeff Madura
(2006), juga mendefinisikan bisnis adalah suatu organisasi, badan usaha atau
perusahaan yang menyediakan barang atau jasa yang diinginkan oleh konsumen.
Tujuan suatu bisnis adalah melayani kebutuhan konsumen yang dilakukan oleh
orang-orang (dalam hal ini pemilik) yang mencari keuntungan. Orang-orang yang membuat sebuah bisnis melihat
kesempatan untuk membuat produk yang belum
ditawarkan oleh perusahaan (bisnis) lain. Dengan menyediakan suatu
produk yang diinginkan oleh konsumen diharapkan mereka dapat memperoleh profit
(keuntungan).
Motif sebuah
bisnis pada dasarnya adalah untuk memperoleh keuntungan dengan cara menyediakan
produk yang dibutuhkan konsumen. Akan tetapi ada juga suatu organisasi atau
badan usaha yang didirikan bukan untuk mencari keuntungan. Organisasi yang
demikian disebut organisasi Nirlaba, yaitu sebuah organisasi yang melayani
kebutuhan khusus dan tidak berniat mencari keuntunga, misalnya, tempat ibadah.
Secara singkat,
bisnis adalah suatu kegiatan yang bertujuan untuk menciptakan nilai suatu
barang atau jasa yang dilakukan oleh individu atau kelompok dalam memenuhi
kebutuhan masyarakat dan mendapatkan keuntungan bagi dirinya atau organisasi,
melalui proses transaksi.
2.2. Fungsi
Bisnis
Bisnis memiliki
fungsi-fungsi tertentu dalam kedudukannya di masyarakat. Sebuah organisasi
bisnis tidak mungkin berdiri sendiri tanpa mempedulikan fungsinya bagi
lingkungan tempat bisnis itu berdiri. Fungsi bisnis tersebut dipisahkan menjadi
dua bagian, yaitu fungsi mikro dan fungsi makro, yaitu:
a. Fungsi
mikro
Fungsi mikro adalah pihak-pihak yang
berkepentingan langsung terhadap proses penciptaan nilai perusahaan, yaitu:
·
Pekerja/karyawan
Karyawan memiliki input yang berharga
bagi perusahaan dan memiliki kepentingan yang berbeda dengan manajer. Kalau
karyawan mementingkan untuk mendapatkan upah atau gaji yang layak bagi
kinerjannya, sementara manajer menginginkan adanya kinerja yang tinggi dari
para karyawannya.
·
Dewan komisaris
Dewan komisaris adalah sekumpulan
orang-orang yang mewakili para pemegang saham, yang memiliki kedudukan yang
independen terhadap manajemen dan kadang-kadang mereka bisa meminta manajemen
untuk melakukan perubahan-perubahan.
·
Pemegang saham
Para pemegang saham memiliki
kepentingan dan tanggung jawab tertentu terhadap perusahaan sebesar saham yang
mereka miliki dalam perusahaan tersebut.
b. Fungsi
makro
Fungsi makro adalah pihak-pihak yang terlibat secara
tidak langsung dalam pembentukan dan pengendalian bisnis, yaitu:
·
Masyarakat sekitar perusaahaan
Keberadaan perusahaan diharapkan
dapat memberikan kontribusi positif bagi masyarakat sekitar seperti pemberian
santunan, beasiswa, rekrutmen karyawan dan pengendalian lingkungan.
·
Bangsa dan negara
Tanggung jawab perusahaan terhadap
bangsa dan negara diwujudkan dalam kewajiban membayar pajak.
2.3. Stakeholders
dalam sebuah bisnis
Seperti
pembahasan sebelumnya, ternyata setiap bisnis pasti memiliki pihak-pihak yang
berkepentingan dengan adannya bisnis tersebut. Pihak-pihak tersebut adalah stakeholders. Ada 5 tipe stakeholder
yang terlibat dalam sebuah bisnis (Madura, 2006), yaitu:
1. Pemilik
Setiap bisnis berasal dari sebuah ide
yang dimiliki oleh satu atau lebih entrepreneur
untuk menghasilkan sebuah produk. Pada awalnya mungkin hanya satu orang
saja sebagai pemilik namun seiring perkembangan bisnisnya, orang tersebut bisa
saja mengundang orang lain untuk melakukan investsi dan menjadi pemilik kedua.
Dengan demikian, pemilik kedua akan mendapatkan sertifikat kepemilikan (saham)
perusahaan, dan akan menerima keuntungan yang disebut deviden.
2. Kreditor
Kreditor adalah institusi keuangan
(bank) yang dapat menyediakan dana bagi perusahaan yang membutuhkan pinjaman
keuangan. Perusahaan harus membayar bunga jika meminjam dana dari bank ini.
3. Karyawan
Dalam hal tanggung jawab pengelolaan
tugas karyawan lain dan membuat keputusan-keputusan bisnis yang penting, maka
manajer adalah yang dimaksud. Tujuan manajer adalah meningkatkan nilai
perusahaan.
4. Supplier
Setiap perusahaan pasti membutuhkan
material untuk menjalankan prosses produksinya. Untuk itu sebuah perusahaan
perlu sebuah penyedia bagi meterial yang dibutuhkan untuk menyelesaikan
produksinya.
5. Konsumen
Suatu perusahaan tidak dapat bertahan lama
tanpa konsumen sebagai pengguna produk yang mereka hasilkan. Untuk itu sebuah
perusahaan harus dapat menarik konsumennya, dengan cara membuat produk yang
sesuai dengan harapan konsumen dan dengan harga yang terjangkau dan bukan hanya
menarik konsumen tetapi juga mengelola dan mempertahankan konsumennya.
2.4. Sumber
dana yang diperlukan dalam bisnis
Adapun
faktor-faktor yang dibutuhkan dalam proses produksi sebuah perusahaan adalah
(Madura 2006):
1. Sumber
daya alam
SDA adalah sumber-sumber daya yang
dapat digunakan dalam bentuk aslinya, misalnya tanah. Bisnis pertanian sangat
tergantung pada sumber daya alam ini unutk menanam benih. Sedangkan bisnis yang
lain, tanah digunakan sebagai tempat untuk menjalankan proses produksinya.
2. Sumber
daya manusia
SDM adalah manusia yang dapat
menjalankan pekerjaan untuk sebuah bisnis. Kontribusi manusia dalam proses
produksi bisa kemampuan fisik, misalnya untuk menjalankan mesin dan lain-lain.
Serta kemampuan mental, misalnya untuk memikirkan perubahan-perubahan yang
doperlukan dalam bisnis dan untuk memotivasi pekerja lain.
3. Madal
Modal terdiri dari mesin, peralatan,
perlengkapan dan fasilitas fisik yang digunakan dalam sebuah bisnis. Pada
tahun-tahun terakhir, teknologi ternyata mampu membuat bisnis mampu menggunakan
modalnya dengan efektif, misalnya: teknologi informasi, dan e-business yaitu bisnis yang dijalankan
melalui akses internet.
4. Kewirausahaan
Kewirausahaan adalah penciptaan ide bisnis
dan kemauan untuk mengambil resiko; tindakan untuk menciptakan, mengorganisasi
dan mengelola sebuah bisnis. Orang yang bertindak dalam aktivitas tersebut
disebut wirausahawan.
2.5. Lingkungan
bisnis
Sebuah perusahaan
umumnya sangat tergantung dengan lingkungannya. Bahkan setelah sebuah
perusahaan didirikan, maka pemilik dan pengelola harus tetap memantau
lingkungan supaya dapat mengantisipasi bagaimana permintaan dan kemungkinan
perubahan biaya produksi. Limgkungan bisnis terdiri dari:
1. Lingkungan
sosial
Lingkungan sosial termasuk demografi,
dan preferensi konsumen untuk menunjukkan kecenderungan sosial yang di
tampilkan oleh sebuah bisnis. Demografi sendiri berarti karakteristik populasi
manusia atau populasi segmentasi yang spesifik.
2. Lingkungan
industri
Lingkungan industri menyatakan suatu
kondisi di dalam perusahaan. Kondisi masing-masing perusahaan akan bervariasi
sesuai dengan permintaan dan persaiangan. Keuntungan akan diperoleh oleh
industri yang memiliki tingkat permintaan yang tinggi untuk produk yang
dihasilkan. Persaingan yang ketat menguntungkan konsumen karena mereka akan
mendapatkan harga yang relatif rendah dari perusahaan yang bersiang, sementara
dari sisi perusahaan, persaingan mengakibatkan rendahnya pendapatan dan tentu
saja keuntungannya.
3. Lingkungan
ekonomi
Lingkungan ekonimi mempunyai pengaruh
yang kuat terhadap kinerja bisnis. Ketika ekonomi kuat, lapangan kerja tinggi
dan tingkat kompensasi pada karyawan juga meningkat. Sementara, daya beli
masyarakat yang tinggi membuat mereka, mampu membeli produk yang ditawarakan
perusahaan. Pada akhirnya, perusahaan akan mendapatkan untung yang tinggi dan
mampu mengembangkan usahanya, melakukan rekrutmen tenaga kerja. Sebaliknya pada
kondisi ekonomi yang lemah, perusahaan akan cenderung melakukan PHK pada
karyawan dan tidak mampu memberi kompensasi yang tinggi, sehingga daya beli
masyarakat terhadap produk yang ditawarkan menurun dan mengakibatkan perusahaan
rugi.
4. Lingkungan
global
Lingkungan global akan mempengaruhi
kinerja perusahaan baik secara langsung maupun tidak. Pada perusahaan yang
memiliki hubungan dagang, baik pembelian ataupun penjualan akan sangat
tergantung pada situasi global. Sedangkan bagi perusahaan yang tidak memiliki
hubungan dagang dengan negara lain tetap harus mampu menilai kondisi lingkungan
global untuk mewaspadai adanya pesaing yang datang dari luar negeri. Selain
mempengaruhi kondisi dalam perusahaan, lingkungan global juga dapat
mempengaruhi kondisi ekonomi lokal. Jika kondisi ekonomi di luar negeri lemah,
maka industri di negara tersebut juga akan mengalami penurunan dalam hal
keuntungan yang diraih.
2.6. Tipe-tipe
keputusan bisnis
Setelah
memperhatikan fungsi, sumber daya, stakeholder, dan lingkungan bisnisnya,
seorang pengusaha mau tidak harus membuat keputusan-keputusan untuk dapat
menjalankan perusahaan dengan baik. Dalam sebuah bisnis setidaknya ada 3 tipe
pengambilan keputusan yang umumnya diambil, yaitu:
1. Manajemen
Sumber daya manusia dan sumber daya
lainnya, mesin dan lain-lain.
2. Pemasaran
Mengenai produk dikembangkan, harga,
distribusi dan program promosi yang akan dijalankan untuk mengenalkan produk
tersebut pada konsumen.
3. Keuangan
Meliputi bagaimana perusahaan memperoleh
dana dan penggunaan dana yang dimiliki untuk operasional bisnis.
BAB
III
ETIKA
BISNIS DAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN
3.1. Definisi
etika bisnis
Etika berasal dari kata
Yunani ethos yang mengandung arti
yang cukup luas yaitu, adat, kebiasaan, akhlak, watak, perasaan, sikap dan cara
berpikir. Etika bisnis yaitu pengetahuan
tentang tata cara ideal pengetahuan dan pengelolaan bisnis yang memperhatikan
norma dan moralitas yang berlaku secara
universal dan secara ekonomi/sosial, dan tujuan bisnis (muslich, 1998:4).
3.2. Prinsip
– Prinsip Etika Bisnis
Etika bisnis
memiliki prinsip-prinsip yang harus ditempuh perusahaan untuk mencapai
tujuannya dan harus dijadikan pedoman agar memiliki standar baku yang mencegah
timbulnya ketimpangan dan mengandung etika normal sebagai standar kerja atau
operasi perusahaan. Muslich (1998: 31-33) mengemukakan prinsip-prinsip etika
bisnis sebagai berikut:
1. Prinsip
otonomi
Prinsip otonomi mengandung bahwa
perusahaan secar bebas memiliki wewenang sesuai dengan bidang yang dilakukan
dan pelaksanaannya dengan visi dan misi yang dimilikinya. Kebijakan yang
diambil perusahaan harus diarahkan untuk pengembangan visi dan misi perusahaan
ynag berorientasi pada kemakmuran dan kesejahteraan karyawan dan komunitasnya.
2. Prinsip
kejujuran
Kejujuran merupakan nilai yang paling
mendasar dalam mendukung keberhasilan perusahaan. Kejujuran harus diarahkan
pada semua pihak, baik internal maupun eksternal perusahaan. Jika prinsip
kejujuran ini dapat dipegang teguh oleh perusahaan, maka akan dapat
meningkatkan kepercayaan dari lingkungan perusahaan tersebut.
3. Kesatuan
(Unity)
Adalah kesatuan sebagaimana
terefleksikan dalam konsep yang memadukan keseluruhan aspek aspek kehidupan,
baik dalam bidang ekonomi, politik,sosial menjadi keseluruhan yang
homogen,serta mementingkan konsep konsistensi dan keteraturan yang menyeluruh.
4. Kehendak
Bebas (Free Will)
Kebebasan merupakan bagian penting
dalam nilai etika bisnis,tetapi kebebasan itu tidak merugikan kepentingan
kolektif.Kepentingan individu dibuka lebar.Tidak adanya batasan pendapatan bagi
seseorang mendorong manusia untuk aktif berkarya dan bekerja dengan segala
potensi yang dimilikinya.
5. Prinsip
keadilan / Keseimbangan (Equilibrium)
Perusahaan harus bersikap adil kepada
pihak-pihak yang terkait dengan sistem bisnis. Contohnya, upah yang adil kepada
karywan sesuai kontribusinya, pelayanan yang sama kepada konsumen, dan
lain-lain.
6. Prinsip
hormat pada diri sendiri
Perlunya menjaga citra baik
perusahaan tersebut melalui prinsip kejujuran, tidak berniat jahat dan prinsip
keadilan.
7. Tanggung
jawab (Responsibility)
Kebebasan tanpa batas adalah suatu hal
yang mustahil dilakukan oleh manusia karena tidak menuntut adanya
pertanggungjawaban dan akuntabilitas. untuk memenuhi tuntunan keadilan dan
kesatuan, manusia perlu mempertanggungjawabkan tindakannya. secara logis
prinsip ini berhubungan erat dengan kehendak bebas. Ia menetapkan batasan
mengenai apa yang bebas dilakukan oleh manusia dengan bertanggungjawab atas
semua yang dilakukannya.
3.3. Tanggung
jawab sosial
Dalam membuat dan
memasarkan produk, sebuah perusahaan memiliki tanggung jawab sosial, sebagai
pengetahuan perusahaan mengenai bagaimana keputusan bisnisnya dapat
mempengaruhi masyarakat (Madura, 2006). Tanggung jawab perusahaan meliputi:
1. Tanggung
jawab kepada konsumen
Dalam hal tanggung jawb kepada
konsumen, perusahaan harus memperhatikan beberapa hal sebagai berikut (madura,
2006):
a. Tanggung
jawab dalam pelaksanaan produksi
Produk yang dibuat harus diberikan
jaminan keselamatan kepada konsumen. Produk yang dibuat harus menyertarkan label
peringatan untuk mencegah kecelakaan yang mungkin terjadi akibat salah dalam
penggunaan produk.
b. Tanggung
jawab dalam pelaksanaan penjualan
Sebuah perusahaan harus menyertakan
petunjuk pelaksanaan bagi karyawan bagian penjualannya, agar tidak terlalu
agresif atau melakukan promosi yang tidak benar.
c. Peranan
konsumerisme
Konsumerisme adalah kumpulan
permintaan oleh konsumen dimana perusahaan memuaskan kebutuhannya. Sekumpulan
orang yang peka dengan hal inni telah memotivasi perusahaan untuk memenuhi
tanggungjawabnya terhadap konsumen.
d. Peranan
pemerintah
Pemerintah juga bisa sangat peduli
terhadap kepentingan konsumen untuk memastikan bahwa perusahaan telah memenuhi
tanggung jawab terhadap konsumen. Aturan-aturan yang mungkin dikeluarkan
pemerintah dalam hal ini adalah:
·
Aturan pemerintah dalam keamanan produk
·
Sebagai contoh, BPOM dan FDA(USA)
·
Aturan pemerintah dalam hal periklanan
·
Aturan pemerintah dalam persaingan industri
·
Memonitor keluhan konsumen
·
Mendapatkan dan memanfaatkan feedback dari konsumen
e. Tanggung
jawab terhadap karyawan
Tanggung jawab perusahaan meliputi
keamanan karyawan, perlakuan yang baik dan manusiawi dari karyawan yang lain,
kesempatan yang sama dan tanggung jawab untuk memuaskan karyawan.
f. Tanggung
jawab terhadap pemegang saham
Perusahaan bertanggung jawab untuk
memuaskan pemilik saham. Perusahaan juga harus berusaha untuk menyakinkan para
pemegang saham bahwa dana yang mereka tanamkan telah digunakan secara tepat.
g. Tanggung
jawab terhadap kreditor
Tanggung jawab perusahaan adalah
memenuhi kewajiban keuangan perusahaan terhadap kreditor. Selain itu perusahaan
juga harus selalu menginformasikan kondisi keuangan perusahaan kepada
kreditornya.
h. Tanggung
jawab terhadap lingkungan
Tanggung jawabnya adalah berupaya
untuk tidak merusak lingkungan dan menjaga kelestarian lingkungan baik udara,
air maupun tanah.
i.
Tanggung jawab terhadap masyarakat
Perusahaan selalu dituntut untuk selalu
memberikan kontribusi yang positif bagi masyarakat sekitar perusahaan. Misalnya
memberikan beasiswa, merekrut tenaga kerja dari masyarakat sekitar lokasi
perusahaan dan lain-lain.
DAFTAR PUSTAKA
Sukardi, Paulus; Sari, Evi Thelia; BISNIS INTERNASIONAL; sebuah
Perspektif kewirausahaan/Paulus Sukardi, Evi Thelia Sari – Edisi Pertama –
Yogyakarata; Graha Ilmu, 2007
Terimakasih.. Tulisannya sangat bermanfaat..
ReplyDeleteMy Blog
terima kasih artikelnya sangat membantu saya
ReplyDeletemy blog
terima kasih artikelnya sangat membantu saya
Deletemy blog
terima kasih atikel ini sangat membantu
ReplyDeletemy blog
Terima kasih atas artikelnya sangat membantu
ReplyDeleteTerimakasih.. tulisannya sangat bermanfaat..
ReplyDeleteMy blog
Beikan salah satu pertanyaan tentang tanggung jawab perusahaan
ReplyDelete