BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian
Bisnis Ritel
Dalam kamus Bahasa
Inggris – Indonesia, Retail bisa juga
diartikan sebagai “Eceran”. Pengertian retailing
adalah semua aktivitas yang mengikut sertakan pemasaran barang dan jasa secara
langsung kepada pelanggan. Pengertin retailer adalah semua organisasi bisnis
yang memperoleh lebih dari setengah hasil penjualannya dari retailing. Jadi
retail adalah semua usaha bisnis yang secara langsung mengarahkan kemampuan
pemasarannya untuk memuaskan konsumen akhir berdasarkan organisasi penjualan
barang dan jasa sebagai inti dari distribusi. Sedangkan manajemen ritel adalah
pengaturan keseluruhan faktor – faktor yang berpengaruh dalam proses
perdagangan ritel, yaitu perdagangan langsung barang dan jasa kepada konsumen.
Pada saat ini bisnis
ritel telah mengalami perubahan, yaitu terjadi peralihan dari konsep toko –
toko lokal yang independen atau toko – toko di jalan utama menjadi situasi toko
berskala nasional dan internasional dalam bentuk pusat – pusat perbelanjaan
yang modern, supermarket, pasar swalayan, toko serba ada dan sebagainya. Dalam
pengelolaan bisnis ritel tidak sekedar hanya membuka toko dan mempersiaplan barang
– barang yang lengkap, namun lebih dari itu. Pengelolaan bisnis ritel harus
melihat dan
mengikuti perkembangan teknologi
pemasaran agar dapat berhasil dan mempunyai keunggulan bersaing (Usaman Thoyib,
1998).
2.2 Struktur
Dasar Bisnis Ritel
Saat ini telah terjadi perubahan yang sangat
signifikan baik pola pikir, selera maupun pola berbelanja masyarakat luas,
khususnya konsumen, dari pola yang berkecenderung tradisional ke pola
berkecenderungan modern. Hal ini dapat terlihat jelas, salah satu indikatornya
banyak berdiri bisnis – bisnis ritel yang lokasinya sangat berdekatan dengan
masyarakat, dan bukan lagi di jalan raya atau jalan utama.
Adapun struktur
dasar bisnis ritel secara sederhana yang merupakan jalur distribusi barang
dagangan dapat digambarkan sebagai berikut:
|
Produsen menjual
produknya kepada pelaku ritel atau pedagang besar (peritel besar), disebut juga
grosir. Selanjutnya pedagang besar membeli, menyimpan persediaan,
mempromosikan, memajang, menjual, mengirimkan, dan membayar kepada produsen.
Mereka biasanya tidak menjual langsung ke konsumen. Sedangkan pelaku ritel
menjalankan fungsi pembelian, menyimpan persediaan, mempromosikan, menjual,
mengirimkan, dan membayar kepada agen atau distributor. Ritel tidak membuat
barang dan tidak menjual kepada pelaku ritel lainnya (C.W. Utami, 2006).
2.3 Konsep
Pemasaran Ritel
Menurut Wal Mart
dikutip Usman Thoyip (1998) telah memanfaatkan suatu pendekatan yang
terkoordinasi dan merata di seluruh perusahaan terhadap perkembangan dan
implementasi strategi dan memiliki suatu orientasi tujuan yang jelas. Berikut
ini gambar konsep pemasaran ritel:
Keterangan:
o Berorientasi
konsumen, seorng peritel harus menetukan atribut-atribut dan
kebutuhan-kebutuhan para konsemennya, serta harus menyediakan diri untuk
memenuhi kebutuhan-kebutuhan tersebut secara maksimal.
o Usaha
yang terkoordinir, di mana seorang peritel harus mengintegrasikan semua rencana
dan kegiatan untuk melakukan efisiensi.
o Berorientasi
tujuan, di mana seorang peritel harus menetapkan tujuan dan selanjutnya mengunakan
strateginya untuk mencapai tujuan-tujuan tersebut.
2.4 Karakteristik
Bisnis Ritel
Menurut Berman dan Evans 9dikutip Asep S.Sujana,
2005) ada beberapa karakteristik bisnis ritel sebagai berikut:
o Small
Enough Quqntity
Penjualan barang atau jasa pada
karakteristik ini dalam partai kecil yaitu jumlah secukupnya untuk dikonsumsi
sendiri dalam waktu tertentu
o Impulse
buying
Dalam karakteristik ini, kondisi yang
tercapai dari ketersediaan barang dalam jumlah dan jenis yang sangat variatif
sehingga menimbulkan banyaknya pilihan dalam proses belanja konsemen. Sering
kali konsumen dalam proses pembeliannya, keputusan yang diambil untuk menbeli
suatu barang adalah yang sebelumnya tidak tercantum dalam pembelian barang.
Keputusan ini timbul begitu saja terstimulasi oleh variasi bauran produk dan
tingkat harga barang yang ditawarkan.
o Store
condition
Pada karakteristik ini, dipengaruhi
oleh lokasi toko, efektivitas penanganan barang, jam buka toko, dan tingkat
harga yang bersaing. Menurut Asep S.Sujana (2005) aspek-aspek internal bisnis
ritel terdiri atas asset, human, finande, dan merchandise.
2.5 Jenis-jenis
Bisnis Ritel
Sektor ritel
adalah salah satu segmen dengan tingkat pertumbuhan paling cepat di banyak
negara termasuk inonesia. Sebagaian besar peritel meliputi penjualan barang atau
jasa dari pihak pembuat, penjualan grosir/partai besar, agen, importir, atau
peritel lainnya dan penjualannya kepada konsumen untuk penggunaan pribadi.
Berikut ini bisnis ritel:
1. Ritel
toko
Situasi ritel masa kini terdiri dari
berbagai macam toko independen, pusat perbelanjaan, perusahaan diskon, toko
pengecer yang menawarkan kenyamanan berbelanja, jaringan peritel nasional maupun
internasional, supermarket konvensional dan perusahaan-perusahaan lain dengan
skala yang lebih besar. Semua ini tampak mendominasi sektor ritel. Peritel toko
beroperasi di lokasi-lokasi penjualan yang didesain untuk menarik konsumen
dalam jumlah yang cukup besar agar mau berkunjung ke toko mereka. Pada umumnya
toko-toko memamerkan barang jualan secara maksimal dan menggunakan iklan
dibanyak media massa untuk menarik sebanyak mungkin konsumen. Mereka ini
biasanya menjual barang dagangan kepada masyarakat umum atau konsumen rumah
tangga tetap sebagian juga melayani klien institusi dan bisnis. Ini meliputi
bangunan-bangunan seperti toko-toko alat tulis kantor, toko komputer dan
softwere, dealer bahan bangunan, seperti usaha ledeng dan toko-toko alat tulis.
2. Ritel
khusus
Sementara peritel raksasa seperti
Wal-Mart atau Carrefour cenderung untuk menjual barang-barang kebutuhan pokok,
para peritel ini cenderung menjual barang-barang sekunder atau tersier. Mereka
berfokus pada peningkatan kenyamanan lingkungan rumah tangga, kekayaan
pengalaman dalam berbelanja, dan inventaris yang memenuhi kebutuhan pelanggan
yang menjadi target dengan frekuensi yang bisa disesuaikan.
Banyak toko bisa dimiliki dan
dijalankan oleh satu orang dengan bantuan yang seadanya. Dibandingkan dengan
pengoperasian manufaktur, bisnis ritel khusus relatif lebih mudah dibangun pada
awalnya baik secara keuangan dan pengelolaan. Namun usaha yang buruk dan
analisis pasar yang tidak memadai.
3. Peritel
non-toko
Bisnis-bisnis ini sebagian besar berkaitan
dengan penjualan ritel produk melalui TV, belanja elektronik, kertas dan
katalog elektronik, pengundangan dari pintu ke pintu, demonstrasi dalam rumah,
kios portabel, mesin pengecer, dan pemesanan via pos. Dengan penjualan eceran
di tepi jalan sebagai pengecualian, bisnis-bisnis ini tidak biasanya
mempertahankan saham untuk dijual dengan premis. Ada begitu banyak manfaat yang
bisa dituai dari ritel ini.
4. Pemesanan
via pos
Dari buku hingga brosur dasar,
katalog sudah banyak dikenal bagi mereka yang tinggal jauh dari keramaian pusat
perbelanjaan. Katalog juga akrab bagi para manula. Mereka yang suka barang/jasa
yang tidak dijual bebas atau memiliki spesifikasi yang kurang lazim, dan bagi
orang-orang yang kurang suka berbelanja berdesakan. Dengan pemesanan via pos,
katalog berisi barang yang dijual bisa dikirimkan ke ribuan pembeli potensial
pada satu waktu untuk menaikkan angka penjualan atau penghasilan konsumen yang
rill. Perusahaan pemesanan via pos termasuk bisnis barang jualan, perusahaan
yang menjual barang-barang khusus dengan banyak variasi, perusaahaan yang
menjual benda-benda baru, berbagai jenis klub (CD, DVD, buku) dan sebagainya.
5. Internet
Internet sudah mengubah kondisi
industri ritel masa kini, menghubungkan perusahaan dengan perusahaan lain dan
pasar lain serta pelanggan individu. Peritel yang tidak memahami dampak
internet pada tokonya dan saluran katalognya berpeluang untuk meremehkan
investasi di internet.
6. Mesin
Pengecer otomatis
Mesin pengecer otomatis telah menjadi
konsep bisnis yang terbukti ampuh selama lebih dari satu abad. Di negara-negara
maju seperti Amerika Serikat, kudapan dan soda meraup angka penjualan lebih
dari 20 miliar dollar di tahun 1999.
Jika dirinci, ada
empat jenis bisnis rite, yaitu: 1) berdasarkan kepemilikan bisnis, 2)
berdasarkan kategori barang dagangan, 3) berdasarkan luas area penjualan, dan
4) berdasarkan peritel tanpa toko.
1. Jenis
bisnis ritel berdasarkan kepemilikan bisnis
a. Toko
waralaba
Toko waralaba atau franchise store adalah toko ritel yang
dibangun berdasarkan kontrak kerja bagi hasil (waralaba) antara pengusaha
investor perseorangan dengan pewaralaba yang merupakan pemegang lisensi/nama
toko, sponsor, dan pengelola usaha, seperti fast
food restaurant, bengkel, toko optikal atau supermarket (McDonald’s,
indamart, Alfamart).
b. Rantai
toko ritel
Jenis ini merupakan toko ritel dengan
banyak cabang dan pada umumnya dimiliki oleh suatu instansi bisnis bukan
perorangan, namun dalam bentuk perseroan. Bentuknya seperti rantai toko
minimarket atau mega hJenis ini merupakan toko ritel dengan banyak cabang dan
pada umumnya dimiliki oleh suatu instansi bisnis bukan perorangan, namun dalam
bentuk perseroan. Bentuknya seperti rantai toko minimarket atau mega
hyperstore, misalnya Hero supermarket, Sogo Departement Store &
Supermarket, Matahari Mall, Ramayana Mall, dan sebagainya.
c. Peritel
toko tunggal
Peritel toko tunggal (single store
retailer) merupakan jenis bisnis ritel yang paling banyak jumlahnya dengan
ukuran toko umumnya di bawah 100 m², mulai dari kios atau toko di pasar
tradisional sampai minimarket modern dan kepemilikan secara individual.
2. Jenis
bisnis ritel berdasarkan kategori barang dagangan
Jenis bisnis ini meliputi toko
khusus, toko serba ada, departement store, dan hyperstore.
a. Toko
khusus
Toko khusus (speciality store)
merupakan toko ritel yang menjual satu jenis barang atau suatu rentang kategori
barang yang relatif sedikit, misalnya apotik, art shop, toko perhiasan dan toko
buku.
b. Toko
serba ada
Grocery store toko ritel yang menjual
sebagian besar kategori barangnya yaitu barang kebutuhan sehari-hari, frest
food, dan cosmetic.
c. Departement
store
Pada jenis ini sebagian besar
assortments yang dijual merupakan non basic items atau bukan kebutuhan pokok,
fashionables, dan branded items atau bermerek, dengan lebih dari 80% pola
konsinyasi, item-item grocery jika dijual hanya sebagai pelengkap, misalnya di
Ramayana Mall, Borobudur, Pasaraya, dan sebagainya.
d. Hyperstore
Jenis bisnis ritel ini menjual barang-barang
dalam rentang kategori barang yang sangat luas yaitu menjual sebagian besar
barang kebutuhan setiap lapisan konsumen, sehingga sedikitnya membutuhkan luas
toko dan area sebesar 10.000 m² dan di Indonesia belum ada seluas ini.
3. Jenis
bisnis ritel berdasarkan luas area penjualan
a. Small
store adalah toko kecil, seperti kios, yang pada umumnya merupakan toko ritel
tradisional, dioperasikan sebagai usaha kecil dengan sales area kurang 100 m².
b. Minimarket,
dioperasikan dengan luas area antara 100 s/d 1.000 m².
c. Supermarket,
dioperasikan dengan luas sales antara 1.000 s/d 5.000 m².
d. Hypermarket,
dioperasikan dengan luas sales area lebih dari 5.000 m².
4. Jenis
bisnis ritel berdasarkan peritel tanpa toko
Jenis bisnis ritel ini meliputi multi
level marketing (MLM), mail & phone order ritel, dan internet/online
store/e-commerce.
a. MLM,
merupakan suatu model penjualan barang secara langsung dengan sistem komisi
penjualan berperingkat berdasarkan status keanggotaan dalam peringkat
distribusi.
b. Mail
& phone order ritel, merupakan perusahaan yang melakukan penjualan
berdasarkan pesanan melalui surat dan atau telepon. Prinsip dari perusahaan ini
mengkompensasikan overhead cost pengoperasian sebuah toko (secara fisik) dengan
pengoperasian delivery services.
c. Internet/online
store/e-commerce, merupakan suatu model penjualan barang yang melakukan
penjualan berdasarkan pesanan melalui internet.
2.6 Fungsi,
Kelebihan, dan Kekurangan Bisnis Ritel
Bisnis ritel ini
merupankan kegiatan yang terkait dengan penjualan atau pelanggan barang, jasa
ataupun keduanya. Penjualan atau pelanggan ini dilakukan secara sedikit-sedikit
atau satu-satu langsung kepada konsumen akhir untuk memenuhi kebutuhan pribadi,
keluarga ataupun rumah tangga. Bahkan peritel ini juga bisa digunakan untuk
keperluan bisnis atau untuk dijual kembali. Bisnis ritel tidak hanya berfokus
pada penjualan barang seperti sabun, minuman, deterjen, dan lain-lain.
Penjualan ritel juga dapat mencakup layanan jasa seperti potong rambut, cuci
pakaian, penyewaan mobil dan sepeda motor, penyewaan perawatan musik dan
panggung pertunjukan, dan lain-lain. Bisnis ritel pun tidak harus selalu
dilakukan di sebuah toko namun dapat juga dilakukan melalui telepon dan
internet yang dapat disebut non-ritel. Berikut ini fungsi, kelebihan, dan kelemahan
bisnis ritel:
1. Fungsi
Bisnis Ritel
o Melakukan
kegiatan bisnis di lokasi yang nyaman dan mudah untuk diakses oleh pelanggan,
seperti daerah rumah-rumah penduduk, lingkungan sekolah dan sebagainya.
o Memberikan
beragam produk, sehingga pelanggan dapat memilih produk yang diinginkan.
o Membagi
produk yang besar sehingga dapat menjual produk tersebut dalam kemasan kecil.
o Mengubah
produk menjadi bentuk yang menarik.
o Menyimpan
produk agar dapat menyediakan produk untuk pelanggan dengan harga yang relatif tetap.
o Membantu
produsen untuk memindahkan kepemilikan dari produsen kepada konsumen yang dalam
hal ini melalui proses jual beli.
o Mengakibatkan
perpindahan barang melalui sistem distribusi.
o Memberikan
informasi baik itu kepada pelanggan maupun ke pemasok barang.
o Memberikan
jaminan produk yang dijual, layanan purna jual, dan ikut serta dalam penanganan
keluhan dari pelanggan.
o Memberukan
fasilitas kredit atau sewa, contohnya jasa penyewaan mobil yang menyediakan
fasilitas perkreditan laptop kepada pelanggannya dan masih banyak lagi.
Fungsi bisnis ritel ini tidak hanya
bermanfaat bagi para produsennya melainkan juga para pelanggan yang bisa
membeli produk dalam usaha skal yang lebih kecil.
2. Kelebihan
Bisnis Ritel
Kelebihan bisnis ritel antara lain:
o Modal
yang diperlukan cukup kecil namun keuntungan yang didapat bisa cukup besar,
bahkan keuntungan yang didapat bisnis ritel ini hampir melebihi modal yang
dikeluarkan para pengecer.
o Pada
umumnya lokasi bisnis ritel ini sangat strategis sehingga memudahkan pelanggan untuk
mendapatkan kebutuhan barangnya.
o Hubungan
antara peritel dan pelanggan sangat dekat, hal ini dikarenakan terjadinya
komunikasi dua arah antara peritel dan pelanggan.
Kelebihan-kelebihan ini sering
menjadi peritel cepat berkembang pesat dalam pengembangan tokonya.
3. Kekurangan
Bisnis Ritel
o Pengelolaan
toko ritel dengan skala kecil sering mendapat kurang perhatian dari peritel itu
sendiri.
o Administrasi
atau pembukuan dalam bisnis ritel ini kurang atau bahkan tidak diperhatikn.
o Promosi
bisnis ritel sering dilakukan secara tidak optimal.
2.7
Faktor sukses menjalankan Bisnis ritel
Sebagai pemilik
bisnis ritel, keberhasilan tergantung pada bagaimana menjalankan bisnis sesuai
dengan aturan dan memperhatikan perubahan-perubahan yang terjadi. Bisnis ritel
tidak akan sukses kecuali memenuhi berbagai perubahan yang terjadi dalam
menjalankan bisnis. Tentunya diperlukan kemampuan-kemampuan manajemen yang baik
dalam mengelola sebuah bisnis. Selain itu, harus mempunyai beberapa faktor di
bawah ini:
1. Kegigihan,
sebagai pemilik bisnis ritel, harus ulet, bertahan dalam menghadapi rintangan
serta mempunyai kemampuan berfikir yang luas.
2. Kreativitas,
harus kreatif dalam mengembangkan dan memasarkan produk serta mencari cara
untuk menjalankan perusahaan dengan baik dengan menggunakan sumber daya yang
diinginkan.
3. Praktis
dan realistis, sebagai seorang pengusaha, harus memiliki pemahaman yang
realistis dari aspek keuangan dalam menjalankan perusahaan, seorang pengusaha
juga harus mampu mengevaluasi data keuangan perusahaan dengan praktis dan
objektif.
4. Pendanaan,
dalam rangka menunjang keberhasilan sebagai pemilik bisnis kecil, harus
memiliki akses modal yang cukup untuk mempertahankan bisnis. Karena perusahaan
begitu sedikit mencetak laba pada awalnya, kemungkinan akan harus mencari uang
dari beberapa sumber lain selama face awal operasi bisnis anda. Beberapa
pemilik usaha kecil menggunakan dana pribadi, mengandalkan pinjaman bank, dan
sumber lainnya. Untuk sumber dana pinjaman, pastikan bunganya tidak terlalu
besar sehingga mampu mengelolanya.
2.8
Kesalahan-kesalahan dalam bisnis
Dunia intrepreneurship penuh dengan salah
langkah, kecelakaan dan kesalahan. Tidak peduli seberapa besar pengalaman anda
dalam berbisnis, anda seakan-akan terikat untuk mengalami masalah di beberapa
titik. “kunci keberhasilan anda adalah untuk dengan cepat mengidentifikasi kesalahan-kesalahan
anda, belajar dari kesalahan tersebut, dan mencegah kesalahan yang sama terjadi
lagi” kata Mike Michalowicz, pakar small
business seperti dikutip laman Inilah.com
dari CNBC. Jadi, apa kesalahan terbesar yang dibuat pemilik ketika memulai dan
mengelola bisnis ritel (bisnis kecil) mereka?
1. Mencoba
untuk mendapatkan kekayaan dengan cepat
Kesuksesan biasanya membutuhkan waktu
15 sampai 20 tahun untuk mencapainya. Jika mengharapkan untuk menjadi kaya
dalam semalam, anda mungkin menjadi berkecil hati dari awal dan menyerah untuk
impian anda sebelum waktunya.
2. Mengasumsikan
tidak memiliki pesaing
Bahkan jika anda memiliki yang
terbaru, terbesar, yang tidak pernah dilakukan sebelum pendekatan untuk
sesuatu, tidak berasumsi bahwa anda tidak memiliki persaingan. Kompetisi adalah
lebih dari sekadar langsung, pesaing jelas. Persaingan juga semua alternatif
yang tersedia. Apa lagi yang bisa konsumen lakukan daripada menggunakan produk
atau jasa anda? Dapatkah mereka melakukan sesuatu? Pelanggan hampir selalu
memiliki pilihan untuk berjalan kaki. Itu daja merupakan ancaman kompetitif
yang serius.
3. Menjadi
pemimpin yang lemah
Kesuksesan perusahaan anda tergantung
pada anda untuk menjadi pemimpin, seorang efektif yang kuat. Ini tidak berarti
anda tidak harus menjadikan semua teman. Seorang pemimpin besar menetapkan
kursus untuk perusahaan, berkomunikasi terus-menerus, dan menginspirasi tim
untuk mendapatkan ke tingkat berikutnya.
4. Menjadikan
semua bisnis setiap saat
Banyak pengusaha menetapkan kehidupan
pribadi meraka ditahan untuk fokus secara eksklusif pada bisnis mereka. Pada
akhirnya, keduanya menderita. Tidak ada pertanyaan tentang bisnis anda yang
membutuhkan perhatian penuh dan usaha.
Tetapi hanya dalam ledakan singkat.
5. Menetapkan
tujuan keuangan dengan tidak realisis
Jika semua rencana bisnis menjadi
kenyataan, menjadi miliarder akan tidak sesuatu yang luar biasa. Banyak
pengusaha memasuki kembali astronomi perencanaan baru. Tapi kebanyakan bahkan
tidak hanya menyakiti kredibilitas anda, tetapi juga dapat menguras emosi.
Terapkan tujuan spesifikasi, terukur, akuntabel spesifikasi, realistis, dan
waktu (atau SMART) untuk memastikan kemajuan yang berkelanjutan.
6. Tidak
memiliki ‘titik penggalangan’
Ada alasan mengapa karyawan
meninggalkan pekerjaan berbagi tinggi unutk memulai lagi dan itu bukan untuk
uang. Masyarakat dianjurkan untuk melayani tujuan penting, di samping gaji.
Banyak perusahaan tidak pernah menetapkan tujuan untuk keberadaan mereka yang
sesungguhnya, dan terus–menerus menarik karyawan yang mencari sukses dengan
cara yang berbeda. Memperjelas tujuan perusahaan anda, lebih dari sekedar
menghasilkan uang, dan anda mengatur panggung untuk menarik karyawan yang
berfikir sama.
7. Memotong
harga
Sering kali, hal pertama yang
pengusaha resor ketika bisnis yang sulit adalah mencoba untuk membedakan harga.
Harga yang lebih murah berarti lebih banyak pelanggan, kan? Salah! Kebanyakan
pelanggan bersedia untuk membeli barang-barang lebih mahal kerena kualitas yang
lebih besar atau menambah kenyamanan. Pemotongan harga adalah permainan
berbahaya, yang dapat menyebabkan karyawan atau pemotongan gaji untuk menjaga
harga turun.
8. Tidak
memiliki strategi pemasaran yang jelas
Perusahaan anda harus menyajikan
pesan, konsisten yang jelas di semua lini. Anda tidak akan pernah mendapatkan
kesempatan kedua untuk membuat kesan pertama. Pastikan setiap prospek baru
melihat bisnis anda untuk pertama kali menerima pesan, yang konsisten sama.
9. Tidak
jujur
Jika bisnis anda sedang mencoba untuk
menutup kesalahan, itu hanya soal waktu sebelum bocor dan anda diberi label
pembohong. Itu tidak baik bagi bisnis.
10.
Mencoba untuk melakukan semua
Kesalahan terbesar
yang dibuat pengusaha adalah percaya bahwa mereka dapat melakukan semuanya
sendiri. Sementara pengusaha dapat melakukan hampir segalanya, yang mereka
lakukan hampir semua buruk. Sama seperti orang lain, majikan memiliki satu atau
dua bakat alami. Sebagai seorang pengusaha, itu adalah tugas anda untuk
mengidentifikasi bakat dan fokus pada mereka untuk anda sepenuhnya. Kililingi
diri anda dengan orang-orang yang kuat dimana anda berada bakat terlemah.
Perusaan besar dibangun atas dasar memanfaatkan kekuatan ganda, daripada
mencoba untuk menjadi tuan atas segalanya.
2.9
Penyebab pelanggan meninggalkan bisnis ritel
Dalam
bisnis ritel, Customer service menjadi satu poin penting yang harus
diperhatikan, agar pelanggan bisa kembali datang ke toko kita. Seperti melatih
SDM agar bisa memberikan pelayanan terbaik kepada pelanggan. Belajar memahami
kemauan pelanggan, menciptakan loyalty program, sampai bagaimana menghadapi
pelanggan yang tidak puas. Setidaknya ada lima yang bisa menyebabkan pelanggan
kabur antara lain:
1.
Salah menentukan harga
2.
Buruknya pelayanan
3.
Suasana toko yang kurang mendukung
4.
Tidak mengetahui persaingan
5.
Kurang memahami produk yang dijual.
terimakasih atas infonya bermanfaat sekali
ReplyDeleteAplikasi Absensi Guru dan Siswa
thanks for information
ReplyDeleteSoftware Apotek Lengkap
Bolavita adalah situs agen judi online yang menyediakan berbagai jenis permainan taruhan online yang cukup lengkap antara lain adalah sabung ayam live, casino live, poker online, tembak ikan, togel online, bola tangkas, slot, ding-dong, taruhan bola, basket dan masih banyak lainnya....
ReplyDeleteBolavita Agen Judi Online Menyediakan berbagai layanan transaksi seperti :
• judi online ovo
• judi online dana
• judi online Linkaja
• judi online deposit rekening
Tersedia Bonus :
• Bonus Deposit Pertama 10%
• Bonus Cashback 5% s/d 10% Setiap Minggu
• Bonus Referral 7% + 2% (seumur hidup)
• Bonus Potongan Togel 30% s/d 66%
• Bonus Rollingan Casino 0.5% + 0.7%
• Bonus 100% ( Khusus Sabung Ayam Live & Sexy Baccarat )
Link pendaftar : http://159.89.197.59/register/
Layanan 24 Jam : http://bit.ly/kontakonline24jam